Rabu, 13 November 2013

sejarah kebudayaan hindu (kerajaan blambangan, lombok, dan bali)

TUGAS SEJARAH KEBUDAYAAN AGAMA HINDU II
TENTANG
SEJARAH KEBUDAYAAN BLAMBANGAN, BALI, DAN LOMBOK

logo_ihdn.jpg

KELOMPOK 12
DISUSUN OLEH:

1.      NGAKAN PUTU JULIADI                                                            11.1.2.2.1.29
2.      KADEK MARTHA YUDIANTARA                                               11.1.2.2.1.39
3.      I WAYAN SUDARMA YASA                                                       11.1.2.2.1.22
4.      PANDE KOMANG BUDI ARTAWAN                                         11.1.2.2.1.28



FAKULTAS DHARMA ACARYA
INSTITUT HINDU DHARMA NEGERI DENPASAR
KAMPUS BANGLI
2012/2013

KATA PENGANTAR
“Om Swastyastu”
“Om Anobadrah Kretavoyantu Visvatah”
(Semoga pikiran baik selalu datang dari segala penjuru)
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena berkat anugerah beliau ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya yang berjudul.
“Sejarah kebudayaan Blambanga, Bali, dan Lombok”
Tugas ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, karrena keterbatasan sumber yang menyangkut tentang hal ini, waktu serta pengetahuan penulis yang masih terbatas sehingga melalui kesempatan inilah penulis memohon saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca yang budiman guna menyempurnakan tugas-tugas berikutnya.
“Om Santih, Santih, Santih, Om”.





Bangli,   maret 2012

Penulis






DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1    LATAR BELAKANG
1.2    RUMUSAN MASALAH
1.3    TUJUAN PENULISAN
1.4    METODE PENULISAN
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 SEJARAH KEBUDAYAAN BLAMBANGAN BALI DAN LOMBOK
BAB 3 PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA











BAB 1
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Jika kita membicarakan tentang kebudayaan, di setiap daerah tentu memiliki latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda, tidak terkecuali di daerah Blambangan, Bali, dan Lombok. Kebudayaan tersebut merupakan peninggalan jaman-jaman kerajaan terdahulu. Kebudayaan disetiap daerah memiliki cerita tersendiri asal mulanya atau sejarah kebudayaan masing-masing daerah. Suatu kebudayaan merupakan asset yang harus dijaga dan kita kembangkan agar tidak tergerus dari arus globalisasi. Dari zaman ke zaman suatu kebudayaan pasti mengalami suatu perubahan sedikit demi sedikit. Namun tidak meninggalkan tradisi asal mulanya, karena kebudayaan itu terdiri dari kata budi dan daya yang merupakan hasil karya cipta manusia. Maka dari itu perubahan perubahan yang terjadi disebabkan oleh berkembangnya pola pikir yang terdapat dalam suatu masyarakat. Di dalam perkembangannya suatu kebudayaan yang dipengaruhi oleh kebudayaan luar (asing) dengan adanya pengaruh dari luar dapat membuat suatu corak kebudayaan menjadi lebih indah dan terdapat unsure-unsur seni yang indah. Maka di dalam paper ini kami akan berusaha memaparkan sejarah kebudayaan dari daerah Blambangan, Bali, dan Lombok.


1.2 Rumusan masalah
Adapun maslah-masalah yang akan kami bahas dalam paper ini adalah :
1.      Bagaimana sejarah kebudayaan dari daerah blambangan
2.      Bagaimana sejarah kebudayaan dari daerah bali
3.      Bagaimana sejarah kebudayaan dari daerah Lombok
1.2  Tujuan penulisan
Adapuna tujuan dari penulisan paper ini adalah :
1.      Untuk mengetahui bagaimana sejarah kebudayaan dari aerah Blambangan
2.      Untuk mengetahui bagaimana sejarah kebudayaan dari daerah bali
3.      Untuk mengetahui bagaimana sejarah kebudayaan dari aderah Lombok
1.3  Metode penulisan
Adapun metode penulisan yang kami pergunakan dalam penyusunan paper ini adalah metode kepustakaan dimana didalam penyusunan paper ini tidak terlepas dari referensi-referensi dari beberapa buku, maupun media elektronik lainnya seperti internet. Yaitu dengan mencari data-data melalui beberapa media informasi agar lebih menunjang penyusunan paper ini.


BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 SEJARAH BLAMBANGAN BALI DAN LOMBOK
Sejarah Blambangan.
Kata Blambangan terdiri atas kata Bala yang berarti rakyat, dan ombo yang berarti besar atau banyak. Sehingga blambangan dapat diartikan sebagai suatu kerajaan yang rakyatnya sangat banyak, karena berhasilnya kerajaan majapahit berdiri atas bantuan Arya Wiraraja. Maka beliau diberikan tanah lungguh, yaitu yang sekarang disebut dengan hutan Lumajang termasuk Gunung Bromo dan sampai tepi timur jawi wetan, sampai selat Bali pada tahun 1294. Kerajaan Blambangan berpusat di ujung paling timur pulau jawa. Pada pertengahan abad ke -17, di dalam babad tanah blambang dimuat “Wit prekawit tanah lumajang seanteron ipun kadadosaken tanah Blambangan.” Yang memiliki arti”beliau memerintah blambang sejak tahun 1294 sampai 1301 dan digantikan oleh puteranya yang bernama Arya Nambi dari tahun 1303 sampai 1331.
Setelah perang nambi 1331 kerajaan Blambang kosong dalam artian tiadak ada yang memimpin sampai tahun 1352. Kemudian diangkatlah Sira Dalem Cri Bhima chili kepakisan di blambang yang merupakan saudara tertua dalem cri Bhima Cakti di Pasuruan, Dalem Cri Kepakisan di Sumbawa dan Dalem Cri Kresna Kepakisan di Bali, melalui perjalanan sejarah yang cukup panjang . pusat-pusat pemerintahan sering kali berpindah-pindah namun perpindahannya cenderung kea rah wilayah timur jawa timur.
Pada  Banyuwangi diidentikkan atau  disamakan dengan Blambang karena kerajaan Blambang terakhir tedesak kea rah timur. Terakhir sisa kerajaan Blambang rakyatnya dipimpin oleh Pangeran Jagopati dan Srikandi Blambang yang bernama Mas Ayu Wiwit. Yang menganut Hindu-Budha. Ia mempertahankan diri di desa Bayu. Yang peristiwa ini dikenal sebagai perang Puputan Bayu. Perang Bayu ini terjadi mulai tanggal 2 agustus 1771, sampai tanggal 18 desember 1771 dimana di tanggal 18desember ditetapkan sebagai hari jadi Banyuwangi.
Adapun beberapa peninggalan sejarah yang dapat kita lihat di daerah ini seperti
1.      Tembok rejo, yaitu berupa bekas benteng kerajaan blambangan sepanjang lebih kurang 5km terpendam pada kedalaman 1-0.5 m dan permukaan tanah dan membentang dari masjid pasar muncar hingga ke areal persawahan desa tembok rejo.
Bila dilihat dari faktor kebudayaan masyarakat blambangan pada masa kerajaan ini lebih terpacu untuk membuat suatu kerajinan misalkan tembikar,gelang lengan yang sekarang disimpan di museum daerah banyuwangi.

Sejarah pulau bali
Penghuni pertama di Pulau Bali diperkirakan datang pada tahun 3000-2500 sebelum masehi(SM) terletak di bagian barat pulau. Zaman sejarah kemudian berakhir dengan datangnya ajaran hindu, tulisan dan bahasa sansekerta dari India pada tahun 100 sebelum masehi (SM)
Kebudayaan Bali kemudian mendapat pengaruh kuat pleh kebudayaan india yang prosesnya semakin cepat setelah abad ke -1 masehi. Nama Balidwipa (pulau bali) mulai ditemukan di berbagai prasasti, di antaranya Prasasti blanjong yang di keluarkan oleh Sri Kesari Warmadewa pada tahun 913masehi dan menyebutkan kata Walidwipa. Diperkirakan sekitar masa inilah system irigasi subak untuk penanaman padi mulai di kembangkan. Sekitar tahun 1343 masehi kerajaan Majapahit yang bercorak Hindu dan berpusat di pulau Jawa pernah mendirikan kerajaan bawahan di Bali saat itu hamper seluruh nusantara beragama Hindu. Namun seiring datangnya Islam berdirilah kerajaan-kerajaan islam di nusantara antar lain menyebabkan keruntuhan kerajaan Majapahit pada Zaman penjajahan Jepang menduduki Bali selama perang Dunia II dan saat itu seorang perwira militer sekaligus putra bali yang bernama I Gusti Ngurah Rai membentuk pasukan Bali “pejuang kemerdekaan” menyusul menyerahnya jepang di pasifik pada bulan Agustus 1945.
Mengenai perkembangan agama hindu di Bali,. Ada beberapa tokoh penting dalam perkembangan agama Hindu di Bali. Antara lain:
·         DANGHYANG MARKANDEYA
Pada abad ke -8 beliau mendapat pencerahan di gunung Di Hyang (sekarang disebut Dieng, jawa timur) bahwa bangunan pelinggih di tolangkir (sekarang disebut Besakih). Harus ditanami Panca Datu yang terdiri atas unsure-unsur emas, perak, tembaga, besi, dan permata mirah. Setelah menetap di di desa taro tegal lalang Gianyar beliau memantapkan ajaran siwa sidhanta. Adapun peninggalan-peninggalan beliau yang berupa pura antara lain: PURA BATUR, PURA SUKAWANA, PURA BATU KARU, PURA ANDAKASA, DAN PURA LEMPUYANG (SAD KAHYANGAN).
·         MPU SANGKUL PUTIH
Setelah DANGHYANG MARKANDEYA moksah. Mpu Sangkul putih pun meneruskan dan melengkapi ritual bebali beliau juga mengenalkan tata cara pelaksanaaan hari piodalan di pura besakih dan pura- pura lainnya
(Dan masih banyak lagi, karena keterbatasan materi kami mengambil 2 tokoh saja)
Sedangkan dalam faktor kebudayaannya SEJARAH LOMBOK

Sejarah kebudayaan Lombok
Lombok merupakan sebuah pulau di kepulauan Sunda Kecil atau Nusa Tenggara yang terpisahkan oleh selat Lombok dari Bali di sebelah barat. Pada era pra sejarah tanah Lombok tidak  jelas karena sampai saat ini. Belum ada data-data dari para ahli serta bukti-bukti yang dapat menunjang tentang masa pra sejarah tanah Lombok ini.
Dalam kitab Negarakertagama yaitu sebuah kitab yang memuat tentang kekuasaan dan pemerintahan kerajaan Majapahit. Kata Lombok mirah Sasak adi  di dalam bahasa kawi Lombok  berarti lurus atau jujur. Kata mirah berarti permata, dan kata sasak yang berarti kenyataan, dan adi yang berarti ya yang baik dan utama. Jadi arti dari kata Lombok Mirah Sasak Adi adalah permata kenyataan yang baik atau utama. Maka filosofiitulah mungkin yang selalu di idamkan leluhur penghuni tanah Lombok yang tercipta sebagai bentuk kearifan local yang harus dijaga asal-usul penduduk pulau Lombok terdapat beberapa versi. Salah satunya yaitu kata sasak secara etimologis menurut Dr Goris s berasal dari kata sah yang berarti pergi dan shaka yang artinya leluhur. Jadi bila digabungkan menjadi “pergi ke tanah leluhur orang sasak(Lombok) di duga leluhur orang sasak adalah orang jawa di pertegas dengan tulisan orang sasak yang disebut jejawan yaitu aksara jawa. Berdasarkan prasasti tong-tong yang ditemukan di pujungan , Bali suku sasak sudah menghuni pulau Lombok sejak abad IX-XI masehi. Sejarah Lombok tidak lepas dari bergantinya penguasaan dan peperangan yang terjadi di dalamnya. Dalam perkembangan era Hindu-Budha muncul beberapa kerajaan seperti  salapara hindu dan bayan. Kerajaan-kerajaan ini  dalam perjalanannya  ditundukkan oleh penguasa- penguasa dari kerajaan majapahit saat ekspedisi Gajah Mada di abad XII – XIV dan penguasaan kerajaan gel-gel dari Bali pada abad ke IV.












PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari uraian di atas dapat kami simpulkan bahwa sejarah, maupun kebudayaan dari daerah blambangan (Banyuwangi), Bali, dan Lmbok memiliki hubungan atau kemiripan antara satu dengan yang lainnya. Seperti Blambangan dengan bali Raja Sira Dalem Cri Bhima Chili Kepakisan yang merupakan saudara dari Dalem Cri Kepakisan yang berasal dari bali. Sedangkan ketiganya memiliki hubungan yang sangat kuat dengan kerajaan Majapahit.
Dari segi kebudayaan dan seni daerah blambangan, bali dan Lombok memiliki banyak kesamaan, dari segi arsitektur bali dan blambangan dan Lombok memiliki kemiripan di bagian atap rumah, selain itu juga seni tari memiliki kesamaan dengan kesenian tari di bali. . tidak dapat dipungkiri faktor kepemimpinan menjadi faktor yang utama dari kemiripan kebudayaan dari daerah blambangan, bbali dan Lombok.











Daftar pustaka


Sejarah_puri_pemecutan_Blogspot/2010/01/tokoh suci dalam perkembangan agama hindu
www.parisada.org /sejarah agama hindu
Blambangan.web.id/sejarah Blambangan
Id.wikipedia.org/kerajaan banyuwangi



Tidak ada komentar:

Posting Komentar